Jakarta (28/11/2024) – Direktur Utama Televisi Republik Indonesia (TVRI), Iman Brotoseno, mengungkapkan bahwa penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) membawa dampak signifikan dalam meningkatkan efisiensi waktu dan biaya pada proses produksi media. Teknologi ini dianggap sebagai langkah maju yang mendukung modernisasi industri penyiaran di tengah persaingan digital yang semakin ketat.
“Ada berbagai manfaat, meskipun tetap ada tantangannya. Namun, jika ditinjau secara keseluruhan, manfaatnya jauh lebih besar. Dari sisi produksi, kami dapat mencapai efisiensi yang luar biasa,” ujar Iman dalam diskusi bertema “Bagaimana AI Mengakselerasi Transformasi Digital untuk Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Kamis.
Menurut Iman, penerapan AI telah membantu menyederhanakan berbagai tahapan produksi, mulai dari penciptaan audio, proses mixing, hingga pembuatan voice-over. Keunggulan teknologi ini memungkinkan tim produksi menyelesaikan proyek yang sebelumnya memakan waktu berbulan-bulan, seperti program dokumenter, hanya dalam hitungan minggu.
Salah satu terobosan menarik adalah penggunaan AI dalam rekonstruksi sejarah. TVRI memanfaatkan teknologi ini untuk mereproduksi adegan-adegan penting yang tidak terdokumentasi secara visual di masa awal berdirinya. Dengan bantuan AI, peristiwa sejarah dapat direkonstruksi secara realistis, menghadirkan kualitas gambar yang hampir menyerupai dokumentasi asli meskipun materi sumber tidak tersedia.
Keseimbangan Teknologi dan Sentuhan Manusia
Namun, Iman menekankan bahwa meskipun AI dapat menggantikan banyak proses teknis, elemen manusia tetap memiliki peran krusial, terutama dalam aspek yang melibatkan interaksi emosional dengan audiens. Contohnya, peran pembawa acara atau host yang membutuhkan koneksi manusiawi tak tergantikan oleh teknologi.
“Host harus tetap dipegang oleh orang nyata. Ada dimensi emosional dan kehangatan dalam interaksi dengan penonton yang belum bisa dihadirkan oleh teknologi,” jelas Iman. Pernyataan ini menunjukkan pentingnya keseimbangan antara efisiensi teknologi dan nilai-nilai manusia dalam produksi media.
Tantangan dalam Adaptasi AI
Meskipun membawa berbagai kemudahan, transisi ke penggunaan AI juga menghadirkan sejumlah tantangan, terutama dalam hal kreativitas. Iman menggarisbawahi pentingnya pemahaman mendalam terhadap cara kerja AI agar inovasi dapat diintegrasikan dengan optimal ke dalam proses kreatif.
Tantangan lainnya muncul dari keterbatasan data berbasis asing yang sering kali kurang mencerminkan konteks budaya lokal. Sebagai contoh, saat membuat video tentang kehidupan petani di wilayah Indonesia Timur, AI berbasis data luar negeri sering mengalami kesulitan dalam memahami nuansa budaya dan karakteristik lokal.
Potensi AI Lokal untuk Media Berbasis Budaya
Melihat kendala tersebut, Iman menekankan perlunya pengembangan platform AI buatan Indonesia yang dirancang khusus untuk memahami dan merepresentasikan budaya lokal secara lebih akurat. Hal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas produksi media, tetapi juga memperkuat identitas budaya Indonesia di kancah global.
“Dengan dukungan dari inovator muda di Indonesia, kita dapat menciptakan platform AI lokal yang relevan dan mampu memenuhi kebutuhan konten berbasis budaya,” tutupnya penuh optimisme.
Dengan inovasi yang terus berkembang dan keselarasan antara teknologi serta unsur manusia, pemanfaatan AI di sektor media berpotensi menjadi fondasi penting dalam mendorong industri penyiaran nasional menuju masa depan yang lebih maju dan inklusif.